Translate

Senin, 12 Oktober 2015

Bacaan khotbah Dan Rukun Khatib jum'at

weareacmilan.jpg
(DOA) bacaan dan Rukun khatib jum’at

Tata caRa pelaksanaan shalat Jum’at, yaitu :

1.  Khatib naik ke atas mimbaR setelah teRgelinciRnya matahaRi (waktu dzuhuR),kemudian membeRi salam dan duduk.

2.  Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhuR.

3.  Khutbah peRtama: Khatib beRdiRi untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT seRta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian membeRikan nasehat kepada paRa jama’ah, mengingatkan meReka dengan suaRa yang lantang, menyampaikan peRintah dan laRangan Allah SWT dan RasulNya, mendOROng meReka untuk beRbuat kebajikan seRta menakut-nakuti meReka daRi beRbuat kebuRukan, dan mengingatkan meReka dengan janji-janji kebaikan seRta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta'ala. Kemudian duduk sebentaR

4.  Khutbah kedua: Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah peRtama sampai selesai

5.  Khatib kemudian tuRun daRi mimbaR. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian memimpin shalat beRjama'ah dua Rakaat dengan mengeRaskan bacaan

   Adapun Rukun khutbah Jumat paling tidak ada lima peRkaRa.

1.  Rukun PeRtama: Hamdalah
Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah peRtama atau khutbah kedua.

COntOh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiRuhu wa na’uudzubillaahi min syuRuuRi anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu

2.  Rukun Kedua: Shalawat kepada Nabi SAW
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW haRus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.

COntOh bacaan:

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
Allahumma shOlli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.

3.  Rukun Ketiga: Washiyat untuk Taqwa
Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah peRintah atau ajakan atau anjuRan untuk beRtakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menuRut Az-Zayadi, washiyat ini adalah peRintah untuk mengeRjakan peRintah Allah dan menjauhi laRangan-laRangan-Nya. Sedangkan menuRut Ibnu HajaR, cukup dengan ajakan untuk mengeRjakan peRintah Allah. Sedangkan menuRut AR-Ramli, washiyat itu haRus beRbentuk seRuan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiRi bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: “takutlah kalian kepada Allah”. Atau kalimat: “maRilah kita beRtaqwa dan menjadi hamba yang taat”.

COntOh bacaan:

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun
Ketiga Rukun di atas haRus teRdapat dalam kedua khutbah Jumat itu.


4.  Rukun Keempat: Membaca ayat Al-QuRan pada salah satunya
Minimal satu kalimat daRi ayat Al-QuRan yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedaR pOtOngan yang belum lengkap pengeRtiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-QuRan bila sekedaR mengucapkan lafadz: “tsumma nazhaR”.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan haRus ayat tentang peRintah atau laRangan atau hukum. BOleh juga ayat QuRan tentang kisah umat teRdahulu dan lainnya.

COntOh bacaan:


فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ
(البقرة: 148)
Fastabiqul khaiROOti ayna maa takuunuu ya’ tinikumullahu jamii’an innallaaha ‘alaa kulli syaiin qOdiiRu (QS. Al-BaqaRah, 2 : 148)
 أَمّا بَعْدُ
ammaa ba’du..

   Selanjutnya beRwasiat untuk diRi sendiRi dan jamaah agaR selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, lalu mulai beRkhutbah sesuai tOpiknya.
Memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun, atau ma'asyiRal muslimin Rahimakumullah, atau sidang jum'at yang diRahmati Allah.


……. isi khutbah peRtama ………


   Menutup khutbah peRtama dengan dO'a untuk seluRuh kaum muslimin dan muslimat

COntOh bacaan:

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
baRakallahu lii wa lakum fill quR'aanil azhiim wa nafa'nii wa iyyaakum bima fiihi minal aayaati wa dzikRil hakiim. Aquulu qOwlii hadzaa wa astaghfiRullaaha lii wa lakum wa lisaa iRil muslimiina min kulli danbin fastaghfiRuuhu innahu huwal ghafuuRuR Rahiimu

   Lalu duduk sebentaR untuk membeRi kesempatan jamaah jum'at untuk beRistighfaR dan membaca shalawat secaRa peRlahan.
Setelah itu, khatib kembali naik mimbaR untuk memulai khutbah kedua. Dilakukan dengan diawali dengan bacaaan hamdallah dan diikuti dengan shalawat.

COntOh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ ا?للهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد
Innal hamdalillahi RObbal’aalamiin wa asyhadu an laa ilaaha illahllaahu wa liyyash shalihiina wa asyhadu anna muhammadan khaatamul anbiyaai wal muRsaliina allahumma shalli ‘alaa muhammadan wa ‘alaa aali muhammadin kamaa shOllayta ‘alaa ibROOhiima wa ‘alaa alii ibROOhiim, innaka hamiidum majiid.Wa baROk ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammadin kamaa baaROkta ‘alaa ibROOhiima wa ‘alaa alii ibROOhiim, innaka hamiidum majiid.
Ammaa ba’ad..

   Selanjutnya di isi dengan khutbah baik beRupa Ringkasan, maupun hal-hal teRkait dengan tema/isi khutbah pada khutbah peRtama yang beRupa washiyat taqwa.


……. isi khutbah kedua ………


5.  Rukun Kelima: DOa untuk umat Islam di khutbah kedua
Pada bagian akhiR, khatib haRus mengucapkan lafaz yang dOa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat: AllahummaghfiR lil muslimin wal muslimat . Atau kalimat Allahumma ajiRna minannaR .

COntOh bacaan dO’a penutup:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. 
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. 
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين
Allahummagh fiR lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qORiibun muhiibud da’waati.
RObbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhthO’naa. RObbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishROn kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qOblinaa.RObbana walaa tuhammilnaa maa laa thOOqOtalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fiR lanaa waR hamnaa anta maw laanaa fanshuRnaa ‘alal qOwmil kaafiRiina.
RObbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiROti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaaR. Walhamdulillaahi RObbil ‘aalamiin.

   Selanjutnya khatib tuRun daRi mimbaR yang langsung diikuti dengan iqamat untuk memulai shalat jum'at. Shalat jum'at dapat dilakukan dengan membaca suRat al a'laa dan al ghasyiyyah, atau suRat bisa juga suRat al jum'ah, al kahfi atau yang lainnya.


   Demikian bacaan khutbah semOga beRmanfaat bagi kita semua

LAPORAN PRAKTIKUM MEMBUAT PUPUK KOMPOS

A. ALAT
· Parang
· Sabit
· Pisau
· Skop
· Cangkul
· Terpal/karung
B. BAHAN
· Sisa tanaman hijauan
· Kotoran hewan
· Serbuk gergaji(Sekam padi)
· Kapur (CaCO3)
· Mol
C. CARA PEMBUATAN
· Semua bahan yang berukuran besar dan panjang di potong-potong atau dicincang hingga halus, kemudian letakkan bahan-bahan tersebut di atas tempat /tanah yang terindar dari genangan air.
· Kemudian campur semua bahan diatas menjadi satu diaduk hungga merata selanjutnya di sirami dengan MOL yang sudah di encerkan dengan air tawar dengan konsentrasi 400 cc per 14 liter air kemudian diaduk-aduk lagi hingga merata.
· Selanjutnya tutup dengan terpal untuk menambah kelembaban agar cepat terjadi proses penghancuran oleh mikroorganisme.
· Biarkan selama 3 hari dan lakukan pengontrolan terhadap kelembaban dan suhun udara, jika terlalu panas atur suhu dengan membalikan bahan trsebut, jika terlalu basah tambahkan sekam padi, dan jika kering tambahkan MOL.
· Selanjutnya tinggal menunggu kompos matang/jadi.
D.PEMBAHASAN
Pada pembuatan kompos kali ini , kami menggunakan sampah rumput dan jerami yang telah di cincang dan kami campur dengan dedak , pupuk kandang dan di siram menggunakan Larutan dekomposer.
Hasil kompos kami kurang maksimal karena teksturnya masih keras atau belum lunak dan warnanya belum sesuai harapan yaitu hitam , serta baunya belim terlalu membusuk. Pada pembuatannya kami menutup bahan-bahan kompos yang telah dilakukan sesuai prosedur menggunkan karung , tidak menggunakan terpal akhirnya suhunya tidak sesuai rencana karena mungkin masih ada udara yang masuk dan tidak kedap udara
Untuk mendapatkan hasil kompos yang baik yaitu dengan melihat perubahannya terutama pada warna, semakin hitam bertandakan kompos ini sudah jadi atau siap untuk digunakan. Dilihat dari hasil kompos, warna kompos tidak terlihat hitam , melainkan berwarna coklat . Ini mungkin disebabkan karena kami kurang melakukan pengecekan suhu dan tidak kami aduk rata setiap harinya.
Berdasarkan sumber , beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan kompos , yaitu :
1.Penambahan aktivator
Penambahan activator dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan.
1.Temperatur/ Suhu panas dihasilkan dari aktivitas mikroba.
Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi.
1.Sumber Karbon dan Nitrogen
Sampah hijau sebagai sumber N dan sampah kering sebagai sumber C. Sampah dapur berupa sayuran hijau, buah-buahan (kulit jeruk, melon), sedangkan sampah kering yaitu daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Kelembaban
4. Kelembaban (Moisture content).
Kelembaban memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplai oksigen. Kelembaban 40–60 % adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban di bawah 40%, aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 15%. Apabila kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.
5.Aerasi/ pengadaan oksigen (termasuk pengadukan)
. Aerasi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.
1.Ukuran partikel
Kompos yang telah matang akan terasa lunak ketika dihancurkan. Bentuk kompos mungkin masih menyerupai bahan asalnya, tetapi ketika diremas–remas akan mudah hancur. Beberapa jenis sampah ada yang sudah hampir menyerupai tanah, namun ada beberapa yang bentuknya masih sama seperti daun-daun kering, hal ini dikarenakan potongan daun yang kurang kecil sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat hancur.
Tetapi bagaimanpun juga , kami tetap menggunakan kompos ini untuk beberapa tanaman .
E.KESIMPULAN
Pembuatan kompos yang berasal dari sampah sayuran dan daun kering sangat dipengaruhi oleh penambahan aktivator, suhu, sumber karbon dan nitrogen, kelembaban, aerasi dan ukuran partikel.Kompos yang telah matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi coklat kehitaman menyerupai tanah, teksturnya menyerupai tanah (remah), suhu pupuk mendekati suhu ruang dan telah mengalami penyusutan.
F.SARAN
Kompos mempunyai banyak manfaat dalam membantu pertumbuhan tanaman , maka saran saya sebaiknya dalam pembuatanya harus diperhatikan cara dan prosesnya.Sebaiknya pemberian dedak dan larutan dekomposer harus secara merata dan sesuai takaran .Setelah pengadukan , sebaiknya bahan-bahan pembuatan kompos harus ditutup rapat menggunakan terpal agar hasilnya lebih maksimal , dan setiap harinya harus dilakukan pengadukan dan pengecekan suhu.
DAFTAR PUSTAKA
http://wicaktini.wordpress.com/2014/06/07/laporan- praktikum-pembuatan-pupuk-kompos-organik- menggunakan-bioaktivator-em4-dan-air-sampah/
http://leliiana.wordpress.com/tag/laporan-praktikum- pembuatan-pupuk-kompos/
http://anekamesin.com/manfaat-kompos.html