Translate

Senin, 12 Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM MEMBUAT PUPUK KOMPOS

A. ALAT
· Parang
· Sabit
· Pisau
· Skop
· Cangkul
· Terpal/karung
B. BAHAN
· Sisa tanaman hijauan
· Kotoran hewan
· Serbuk gergaji(Sekam padi)
· Kapur (CaCO3)
· Mol
C. CARA PEMBUATAN
· Semua bahan yang berukuran besar dan panjang di potong-potong atau dicincang hingga halus, kemudian letakkan bahan-bahan tersebut di atas tempat /tanah yang terindar dari genangan air.
· Kemudian campur semua bahan diatas menjadi satu diaduk hungga merata selanjutnya di sirami dengan MOL yang sudah di encerkan dengan air tawar dengan konsentrasi 400 cc per 14 liter air kemudian diaduk-aduk lagi hingga merata.
· Selanjutnya tutup dengan terpal untuk menambah kelembaban agar cepat terjadi proses penghancuran oleh mikroorganisme.
· Biarkan selama 3 hari dan lakukan pengontrolan terhadap kelembaban dan suhun udara, jika terlalu panas atur suhu dengan membalikan bahan trsebut, jika terlalu basah tambahkan sekam padi, dan jika kering tambahkan MOL.
· Selanjutnya tinggal menunggu kompos matang/jadi.
D.PEMBAHASAN
Pada pembuatan kompos kali ini , kami menggunakan sampah rumput dan jerami yang telah di cincang dan kami campur dengan dedak , pupuk kandang dan di siram menggunakan Larutan dekomposer.
Hasil kompos kami kurang maksimal karena teksturnya masih keras atau belum lunak dan warnanya belum sesuai harapan yaitu hitam , serta baunya belim terlalu membusuk. Pada pembuatannya kami menutup bahan-bahan kompos yang telah dilakukan sesuai prosedur menggunkan karung , tidak menggunakan terpal akhirnya suhunya tidak sesuai rencana karena mungkin masih ada udara yang masuk dan tidak kedap udara
Untuk mendapatkan hasil kompos yang baik yaitu dengan melihat perubahannya terutama pada warna, semakin hitam bertandakan kompos ini sudah jadi atau siap untuk digunakan. Dilihat dari hasil kompos, warna kompos tidak terlihat hitam , melainkan berwarna coklat . Ini mungkin disebabkan karena kami kurang melakukan pengecekan suhu dan tidak kami aduk rata setiap harinya.
Berdasarkan sumber , beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan kompos , yaitu :
1.Penambahan aktivator
Penambahan activator dilakukan untuk mempercepat proses pengomposan.
1.Temperatur/ Suhu panas dihasilkan dari aktivitas mikroba.
Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi.
1.Sumber Karbon dan Nitrogen
Sampah hijau sebagai sumber N dan sampah kering sebagai sumber C. Sampah dapur berupa sayuran hijau, buah-buahan (kulit jeruk, melon), sedangkan sampah kering yaitu daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Kelembaban
4. Kelembaban (Moisture content).
Kelembaban memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplai oksigen. Kelembaban 40–60 % adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban di bawah 40%, aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 15%. Apabila kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.
5.Aerasi/ pengadaan oksigen (termasuk pengadukan)
. Aerasi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.
1.Ukuran partikel
Kompos yang telah matang akan terasa lunak ketika dihancurkan. Bentuk kompos mungkin masih menyerupai bahan asalnya, tetapi ketika diremas–remas akan mudah hancur. Beberapa jenis sampah ada yang sudah hampir menyerupai tanah, namun ada beberapa yang bentuknya masih sama seperti daun-daun kering, hal ini dikarenakan potongan daun yang kurang kecil sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat hancur.
Tetapi bagaimanpun juga , kami tetap menggunakan kompos ini untuk beberapa tanaman .
E.KESIMPULAN
Pembuatan kompos yang berasal dari sampah sayuran dan daun kering sangat dipengaruhi oleh penambahan aktivator, suhu, sumber karbon dan nitrogen, kelembaban, aerasi dan ukuran partikel.Kompos yang telah matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi coklat kehitaman menyerupai tanah, teksturnya menyerupai tanah (remah), suhu pupuk mendekati suhu ruang dan telah mengalami penyusutan.
F.SARAN
Kompos mempunyai banyak manfaat dalam membantu pertumbuhan tanaman , maka saran saya sebaiknya dalam pembuatanya harus diperhatikan cara dan prosesnya.Sebaiknya pemberian dedak dan larutan dekomposer harus secara merata dan sesuai takaran .Setelah pengadukan , sebaiknya bahan-bahan pembuatan kompos harus ditutup rapat menggunakan terpal agar hasilnya lebih maksimal , dan setiap harinya harus dilakukan pengadukan dan pengecekan suhu.
DAFTAR PUSTAKA
http://wicaktini.wordpress.com/2014/06/07/laporan- praktikum-pembuatan-pupuk-kompos-organik- menggunakan-bioaktivator-em4-dan-air-sampah/
http://leliiana.wordpress.com/tag/laporan-praktikum- pembuatan-pupuk-kompos/
http://anekamesin.com/manfaat-kompos.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar