Translate

Jumat, 11 Maret 2016

Budidaya Tanaman Hias

   Tanaman hias yaitu Tanaman yang mempunyai keindahan dan dapat dinikmati keindahannya
berupa daun, bunga, batang , sehingga orang merasa nyaman.
   Tujuan adanya tanaman hias Agar dapat di kembangkan sehingga laku di pasaran.
Fungsi tanaman hias
-sebagai keindahan -memupuk hobi
-mengurangi polusi udara -menyerap racun
-melestarikan SDA -bahan baku kosmetik/industri
-menambah lapangan kerja -menambah penghasilan
-menghilangkan stres
   Faktor – faktor yang mempengaruhi perputaran produk tanaman
hias
-jenis tanaman hias yang diusahakan
-penambahan konsumen
-inovasi jenis tanaman hias
-tingkat pengetahuan
   Jenis – jenis tanaman hias dilihat dari segi
-daun
-bunga
-batang

Cara Memperbanyak Tanaman Hias

   Sama seperti makhluk hidup lainnya, tanaman hias juga melakukan perkembangbiakan. Perkembangbiakan ini bertujuan untuk melestarikan keturunannya. Tetapi seiring dengan perkembengan zaman, manusia bertambah banyak sehingga sebahagian besar tanaman tidak bisa melakukan pelestarian. Hal ini di karenakan lahan semangkin sempit, sudah habis untuk bangunan kepentingan manusia dan beberapa tanaman menjadi terabaikan, ataupun punah dan menjadi langkah atau sulit untuk mendapatkannya.
   Karena hal tersebut beberapa hobis tanaman hias sudah
mulai melestarikannya kembali dengan cara memperbanyak tanaman hias. Memperbanyak tanaman hias untuk mendapatkan varietas baru atau sekedar menambah koleksi, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara generatif (melalui perkawinan) dan vegetatif (tanpa perkawinan).
   Masing – masing cara mempunyai jenis dan langkah berbeda, serta kelebihan dan kelemahannya masing- masing. Sebelum memilih cara apa yang akan kita gunakan untuk
memperbanyak tanaman hias, apakah sekedar memperbanyak saja untuk mendapatkan sifat yang sama dengan induknya atau memang ingin mendapatkan varietas baru yang sifat
keturunannya berbeda dari induknya. Agar anda tidak salah memilihnya, berikut penjelasan kedua cara memperbanyak adenium.

1.Cara Generatif
   Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan tanaman
melalui perkawinan sel - sel reproduksi. Untuk tanaman hias yang berbunga, melakukan reproduksi dengan cara mem-
bentuk biji yang diperoleh dari penyerbukan benang sari sebagai sel jantan dan kepala putik sebagai sel betinanya.
   Penyerbukan pada tanaman bunga bisa berhasil bila ada
perantara (Self incomatible). Umumnya perantaranya adalah serangga seperti lebah. Kaki lebah yang hinggap pada bunga yang sedang berkembang secara tidak sengaja akan menempel pada benang sari. Setelah itu lebah akan terbang lagi ke bunga lain. Pada saat dia hinggap di bunga lain maka benang sari yang menempel pada kaki lebah bisa jatuh pada putik bunga. Benang sari dan putik yang saling menempel ini bisa mengakibatkan terjadinya pembuahan yang menghasilkan biji.
   Proses tersebut adalah proses penyerbukan alami.
Kelemahannya selain membutuhkan waktu yang lama juga kita tidak tahu sifat dari bunga induknya. Untuk mempercepat proses penyerbukan, bisa menggunakan penyerbukan buatan /
manual dengan bantuan tangan manusia.
   Caranya adalah dengan mengambil benang sari pada bunga yang akan disilangkan lalu ditempelkan pada putik adenium jenis lain yang memiliki genetik yang berbeda dengan menggunakan alat ( cutten bud) . Untuk melakukannya perlu ketelitian agar berhasil, jika penyerbukan berhasil maka dalam waktu kurang lebih 2 minggu akan tumbuh sepasang buah yang berbentuk tanduk dan berwarna hijau.
   Setelah buah matang, yang ditandai dengan pecahnya
buah, segera ambil biji di dalam buah sebelum hilang tertiup angin. Jemur biji hingga 2-3 jam atau sampai biji kering.
Selanjutnya semai biji pada media tanam (sekam bakar di campur dengan pasir dengan komposisi 1 : 1).Bila dapat
tumbuh (mulai bertunas) setelah lebih dari 2 minggu. Dengan tumbuhnya tunas ini berarti proses perbanyakan berhasil.
   Tips Bila akan menyilangkan tanaman hias bunga, pilihlah bunga yang telah berumur antara 2-5 hari untuk bunga betinanya , dan 3-7 hari untuk bunga jantaannya. Hal ini agar sel-sel produksinya cukup kuat untuk melakukan penyerbukan.
Ciri-ciri sel jantan yang cukup umur. adalahserbuk pada benang sari sudah kering dan sudah menggumpal.
   Agar mudah memperoleh benang sari dan menempelkannya pada putik, buka daun hingga terlihat dasar
bunganya. Setelah itu ambil benang sari menggunakan pinset stau kuas yang halus. Tempelkan benang sari itu pada putik lalu bungkus bunga yang menjadi bunga betinanya agar proses penyerbukan bersih dan steril.
   Kelebihan dari cara generatif adalah :
1. Diperoleh hasil anakan yang banyak karena jumlah biji di dalam buah banyak, sehingga mudah di semai.
2. Sifat anaknya merupakan gabungan sifat unggul yang sesuai dengan sifat masing – masing bunga induknya.
3. Cocok untuk mendapatkan varietas adenium baru atau disebut dengan nama adenium hibrida.
   Kekurangan dari cara generatif adalah :
1. Memerlukan waktu yang lama.
2. Tingkat kegagalan tinggi.
3 .Pelaksanaannya rumit.
4. Daya hidup rendah.

2.Cara Vegetatif
   Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman tidak
melalui perkawinan sel-sel, tetapi dengan menumbuhkan jaringan – jaringan vegetatif atau kultur jaringan seperti. akar, daun, batang, atau mata tunas.
Perbanyakan adenium yang umum dilakukan adalah dengan menyambung, stek dan cangkok batang. Menurut Slamet Budiarto (Field Manager Ijo Nurcery), jenis sambung menggunakan batang (grafting) adalah jenis yang banyak dilakukan. Grafting dilakukan dengan cara menggabungkan batang bawah dengan batang atas dari adenium yang berlainan.
   Selain grafting, stek juga mudah dan sering dilakukan untuk memperbanyak adenium tanpa menggabungkan sel-sel reproduksi. Cara ini dilakukan dengan memotong batang dari induk yang sehat, lalu ditanam pada media tanam. Untuk memilih batang yang sehat, pilihlah batang yang mempunyai
diameter minimal 2 cm dan bukan berasal dari batang utama. Setelah ditanam kurang lebih 2 minggu, baru batang tersebut akan mengeluarkan tunas.Ini berarti stek berhasil dilakukan.
   Cara perbanyakan vegetatif ada banyak yaitu:
1. Stek (mawar, melati, asoka, dll)
2. Pemisahan anakan (palem, aglaonema, sansievera, cocor bebek)
3. Mengambung / grafting (bougenvile, adenium, puring, ficus)
4. Menempel / okulasi (mawar, beringin, puring)
5. Penyusuan (meningkatkan keberhasilan sambung pucuk)
6. Keiki (Anggrek)
7. Mencangkok / cangkok ruduk (aglaunema, puring, dieffenbaciha)
8. Kultur jaringan (anggrek, piludendrom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar